Memikat dengan Rumus-rumus “Cepat”

Oleh: Al Jupri

Fakta menunjukkan bahwa di negeri kita saat ini banyak tumbuh dan bermunculan lembaga-lembaga yang menamakan dirinya sebagai lembaga bimbingan belajar. Atau, saya lebih senang menyebutnya sebagai lembaga bimbingan tes. Utamanya, lembaga semacam ini menawarkan jasa pada siswa-siswa sekolah berupa iming-iming keberhasilan dalam menempuh ulangan umum sekolah, ujian akhir sekolah, ujian akhir nasional, ataupun ujian masuk perguruan tinggi (negeri).

Yang dilakukan lembaga-lembaga bimbingan tes untuk menyedot siswa agar “bergabung” dengan mereka biasanya adalah dengan cara menawarkan strategi-strategi praktis dalam menghadapi tes, ulangan, ataupun ujian. Strategi-strategi praktis itu bisa berupa: stategi menjawab soal-soal, atau juga penggunaan rumus-rumus “cepat” untuk menyelesaikan soal-soal khususnya pelajaran matematika atau IPA (fisika ataupun kimia).

Dari ngobrol-ngobrol dengan beberapa siswa yang pernah menjadi peserta di lembaga bimbingan tes, saya memperoleh beberapa informasi penting. Katanya, yang paling membuat mereka tertarik “bergabung” adalah karena di bimbingan tes mereka dilatih untuk menyelesaikan soal-soal (baik matematika, fisika, kimia atau yang lainnya) dengan menggunakan rumus-rumus “cepat”. Sehingga dalam waktu singkat dapat menyelesaikan soal-soal yang diujikan. Selain itu, mereka juga dilatih tips and trik menjawab berbagai jenis soal. Pokoknya katanya, cara menjawab soal-soal yang dilatihkan itu sangat berbeda ketimbang yang diajarkan di sekolah. Di sekolah, misalnya untuk menjawab soal A perlu proses yang panjang dan berliku, sedang di bimbingan tes soal A dapat diselesaikan hanya dalam satu atau dua baris langkah pengerjaan saja.

Sedangkan dari beberapa diktat yang dikeluarkan lembaga-lembaga bimbingan tes tersebut saya pun bisa dapatkan informasi penting lainnya. Dari pengamatan saya, isi diktat-diktatnya berupa: rangkuman materi + rumus-rumus “biasa” + rumus-rumus “cepat” dan ratusan hingga ribuan latihan soal-soal beserta kunci jawabnya. Namun sayang, kata teman saya yang merupakan pengajar di salah satu bimbingan tes ternama di negeri ini, rumus-rumus “cepat” yang tertulis di diktat-diktat tersebut hanyalah rumus-rumus “cepat” yang sudah beredar secara luas. Sedangkan rumus-rumus “cepat” yang super “cepat” tetap dirahasiakan, tak dipublikasikan untuk umum. Hanya para perancang rumus, pengajar, dan siswa-siswa yang “bergabung” di tempat mereka saja yang tahu. Lebih lanjut katanya, masing-masing lembaga bimbingan tes mempunya rumus-rumus super “cepat” sendiri-sendiri hasil kreasi tim mereka, yang tentunya saling mereka rahasiakan.

Dari uraian di atas, tampaknya faktor penggunaan rumus-rumus “cepat” bagi suburnya perkembangan lembaga bimbingan tes cukup sentral, sangat penting. Walau mungkin bukanlah faktor utama. Sehingga, dapat dikatakan bahwa penggunaan rumus-rumus “cepat” bisa dijadikan salah satu faktor penting untuk memikat siswa agar mau “bergabung” mengikuti bimbingan tes.

Bicara tentang rumus-rumus “cepat” dan penggunaannya untuk menjawab tes, ada pro dan kontranya. Banyak yang pro tapi tak sedikit juga yang kontra. Dari hasil pengamatan pribadi dan ngobrol-ngobrol, saya bisa menuliskan beberapa alasan pihak yang pro dan yang kontra tersebut seperti berikut ini.

Beberapa alasan orang-orang yang pro terhadap penggunaan rumus-rumus “cepat” (matematika, fisika, kimia) itu di antaranya:

  • Membantu siswa dengan cepat berhasil dalam menjawab tes (ulangan, ujuan sekolah, ujian masuk perguruan tinggi).

Sulit untuk dimungkiri bahwa dengan adanya rumus-rumus “cepat” banyak siswa yang terbantu dalam menjawab soal-soal tes dengan cepat. Membantu siswa melewati “jembatan” kelulusan sekolah. Pun membantu mengantar para siswa meraih cita-citanya untuk masuk ke perguruan tinggi idamannya.

Sebagai contoh, perhatikan satu soal berikut:

Soal: Jika f(x) = \frac{x+1}{2x-3} maka f^{-1} (2x-1) =….

Bila kita menggunakan cara biasa, perlu lebih dari tiga “baris = langkah” untuk menyelesaikannya. Sedangkan bila memakai rumus “cepat” soal semacam ini bisa diselesaikan hanya dengan dua “baris =langkah” pengerjaan.

Dengan contoh-contoh penggunaan rumus-rumus “cepat” semacam ini, siswa mana yang tak terpikat menggunakannya?

  • Membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran.

Bagaimana bisa penggunaan rumus-rumus “cepat” bisa membantu mengurangi pengangguran? Seperti yang sudah diuraikan di atas, dengan adanya rumus-rumus “cepat” perkembangan bimbingan tes makin subur. Nah, karena saking tumbuh suburnya, tentu lembaga-lembaga ini butuh tenaga pengajar. Karena itulah banyak lulusan perguruan tinggi yang belum dapat pekerjaan biasanya dengan rela hati menjadi pengajar atau perancang soal di lembaga semacam ini. Sementara mencari pekerjaan tetap, mereka bisa sambil bekerja di lembaga-lembaga bimbingan tes. Bahkan banyak juga yang akhirnya memutuskan untuk menjadi pengajar saja, dan (mungkin) pelan-pelan melupakan bidang keahliannya yang pernah ditekuninya semasa di perguruan tinggi dulu. Selain pengajar atau perancang soal, tentunya sang pemilik lembaga semacam ini sebagai pelaku busines juga terbantu. Mereka punya lahan baru dalam dunia beginian. Busines dalam di dunia pendidikan.

  • Meningkatkan kreativitas perancang rumus-rumus “cepat”, pembuat soal, dan para “businessman” pendidikan.

Biasanya, para perancang rumus-rumus “cepat” atau pembuat soal itu adalah orang-orang luar biasa di bidangnya. Mungkin sebelum adanya lembaga bimbingan tes, rumus-rumus “cepat” hasil kreasi mereka hanya dipakai untuk kalangan pribadi. Tapi kini, dengan adanya lembaga bimbingan tes, kreasi mereka tersalurkan. Mereka semakin tertantang untuk menemukan umus-rumus “cepat” baru untuk menjawab soal. Mereka juga terpacu membuat soa-soal baru yang mungkin hanya bisa diselesaikan dengan rumus-rumus baru temuan mereka. Untuk menambah kredibilitas lembaga bimbingan tes, tak sungkan-sungkan para perancang rumus-rumus “cepat” atau pembuat soal itu oleh sang businessman diambil dari kalangan perguruan tinggi (ternama).

Para businessman pendidikan pun akan makin terpacu untuk memasarkan jasa mereka ke konsumen. Dengan segenap kemampuan, mereka menggembor-gemborkan jasanya. Tentunya kreativitas dan strategi pemasaran sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Mungkin saja Anda yang pro terhadap penggunaan rumus-rumus “cepat” ini mempunyai alasan lain. Silakan menambahinya di kolom komentar!

Sedangkan bagi mereka yang kontra alias tak setuju dengan penggunaan rumus-rumus “cepat” juga mempunyai alasan-alasan. Beberapa alasan tersebut di antaranya seperti berikut ini.

  • Menjerumuskan siswa ke jurang kebodohan

Bila dilihat sepintas, penggunaan rumus-rumus “cepat” sepertinya cukup membantu siswa untuk berhasil dalam ulangan ataupun ujian. Namun, sebenernya seringkali bisa menjerumuskan siswa ke jurang kebodohan bila penggunaannya tak dilandasi oleh pemahaman, hanya mengandalkan hafalan rumus tanpa pengertian. Ini artinya, proses berfikir tak begitu diperhatikan, tidak dianggap penting. Akibatnya siswa-siswa terbiasa cepat ingin ketemu hasil akhir, maunya serba instant, ingin mudah dan cepat tanpa mau bersusah payah.

Secara ekstrem, ada kawan saya yang mengatakan bahwa penggunaan rumus-rumus “cepat” harusnya dilarang keras, karena sebenarnya merupakan cara-cara yang mengarah pada pembodohan generasi penerus bangsa. Juga katanya, mungkin saja benar bahwa dengan menggunakan rumus-rumus “cepat”, banyak siswa terbantu bisa masuk perguruan tinggi idamannya. Tapi, bantuan yang diberikan itu sangat tanggung, setengah-setengah. Ibaratnya, setelah siswa diantar masuk perguruan tinggi misalnya, siswa dibiarkan begitu saja, dibiarkan terjerumus, dibiarkan secara tak bertanggung jawab.

Di satu kesempatan lain, saya pernah mendengar cerita bahwa di salah satu perguruan tinggi, siswa-siswa produk bimbingan tes yang terbiasa menggunakan rumus-rumus “cepat” tanpa dilandasi pemahaman banyak yang kesulitan mengikuti perkuliahan, bahkan banyak di antara mereka terpaksa DO (Drop Out) tak sanggup mengikuti materi perkuliahan. Sedangkan siswa-siswa yang secara alami tak tercemar oleh bimbingan tes justru berhasil dengan baik dalam belajarnya.

  • Merusak tercapainya tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan secara umum, biasanya tertuang di kurikulum pendidikan, ringkasnya adalah, “untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang kreatif, konstruktif, produktif, bertanggung jawab, berdisiplin, beriman dan bertakwa.” Nah, apakah dengan penjejalan penggunaan rumus-rumus “cepat” pada siswa tanpa dilandasi pengertian memungkinkan tercapainya tujuan tersebut?

Bagi pembaca yang kontra alias tak setuju dengan penggunaan rumus-rumus “cepat” silakan menambahi alasannya!

Nah, kalau saya sendiri termasuk yang pro atau yang kontra nih? 😀

Ya sudah segitu dulu saja, sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Catatan: Rumus-rumus cepat yang saya maksud bisa berupa rumus-rumus cepat dalam matematika, fisika, kimia, atau mata pelajaran lainnya.

=========================================================

Update: Artikel ini bisa juga dibaca di sini.

81 Comments

Filed under Matematika SMA, Pembelajaran, Pendidikan, Renungan

81 responses to “Memikat dengan Rumus-rumus “Cepat”

  1. kalo saya sih setuju aja dengan rumus2 cepat itu, asal rumus aslinya dipahami dulu. karena bagaimanapun juga, rumus2 cepat itu tetep berguna buat ujian2…kenyataannya sekarang model ujian2 yg ada kan emang mengandalkan kecepatan dan ketepatan…bukan pemahaman…

  2. Itulah kalo ujiannya obyektif.
    Coba kalo ujiannya essai. Nggak bakalan laku rumus cepat itu.
    Tapi yang ngoreksi puyeng…
    Wakakaka….

  3. Saya tidak setuju dengan rumus-rumus seperti itu.
    Matematika adalah sarana supaya kita belajar berpikir.
    Kebanyakan orang yang diberi rumus cepat (setahu saya), dikasih tahu kalo pokoknya caranya begini, tanpa logic di belakangnya.

  4. IMA

    Saya setuju aja dengan rumus cepat, asalkan dasar-dasarnya sudah dikuasai dulu, lebih baik lagi bila kita bisa mengajarkan tips n trik menguasai dasar menghitung/math/segala apapun

  5. pada dasarnya saya tidak setuju, karena seperti telah disampaikan diatas, itu mengarah pada pembodohan, apalagi rumus cepat itu diajarkan pada pendidikan dasar, bisa gawat jadinya..

    boleh saja hal seperti itu diajarkan, tetapi akan lebih baik kalau dasarnya telah dipamahi..

  6. lita

    mungkin Nga sih CINTA Bsa dsama’in Ma MTK,,,,????
    Kyak’Nya Ng Msuk Akal bgt Yaaaa……….

  7. the70no

    cinta memang gak masuk akal…eh rumus cepat boleh aja, masalahnya proses mendapatkannya jg musti dipahami…numpang mampir aja …

  8. SyEKfy

    aPApuN RumU5nYa, Bag4ImaNaPun C4r4nYa !!
    miNUMny4 TETEP !! TEH BOTOL SOSRO !!

  9. Rumus cepat boleh aja…
    tapi asal muasal rumus itu perlu paham dulu, kalo ngga, nanti logika kita ngga jalan..

  10. respati wuryo putro

    sebenarnya matematika itu mengajarkan apa sih ?
    kalo hanya orientasi “hasil” maka pantas saja kita hanya jadi kelas “pekerja”.

    harusnya matematika mengajarkan “pola pikir”

    sebagai guru matematika, saya sering bertanya : ” 1+1 =….?”
    mereka selalu kompak menjawab : “2”
    saya tertawa … . wah betapa rusaknya pola pikir murid-murid saya dan itu mungkin juga terjadi pada anda semua.

    Alangkah miskinnya imajinasi dan kreasi

  11. m.ridwan

    semoga negeri kita ini banyak orang-orang yang jenius seperti mantan presiden habibie

  12. zu

    MTK itu……….?????!!!!!!!ap si sebenarnya……

  13. Saya merupakan mahasiswa di salah satu PTN Teknik ternama di surabaya. Sembari kuliah saya mengajar les privat maupun mengajar di bimbel ternama di sby. Saya sekarang sedang merintis untuk membuat bimbel sendiri.

    Setahu saya tentang “rumus cepat” ada beberapa hal :

    1 . “Rumus cepat” merupakan pengembangan dari konsep dasar dengan syarat dan kondisi tertentu. Dengan syarat dan kondisi tertentu itu pula “rumus cepat” itu dapat dipakai, tanpa ada syarat dan kondisi tertentu tersebut “rumus cepat” itu hanya akan menjadi sampah.

    sebagai contoh, diketahui sebuah bola elastis dijatuhkan dari ketinggian “h” dan elastisitas r = (x/y), maka rumus cepat untuk mencari panjang lintasan total adalah

    L = h ((y+x)/(y-x)).

    tetapi sering kali yang ditanyakan adalah bukan panajang lintasan total (ketika bola berhenti), melainkan panjang lintasan ke sekian atau total lintasan naik.

    Bagi siswa yang menjadikan rumus cepat sebagai hafalan, tentu saja tidak akan mampu mengerjakan soal itu. Tetapi, bagi siswa yang mengetahui konsep secara baik dapat mengerjakan soal tersebut dengan mudah dan cepat.

    2. Soal-soal di SPMB rata-rata pengerjaannya hanya 2 menit per soal. Inilah yang menjadi alasan mengapa “rumus-rumus cepat” diperlukan. Tetapi, Siapa yang dapat menjamin kondisi dan syarat dari rumus cepat tersebut akan terjadi ? Kemungkinan soal yang sama akan keluar dalam spmb tahun berikutnya sangat kecil sekali, bisa dibilang hampir nol persen.

    Bagaimana solusinya ? Solusinya adalah Jangan didik siswa untuk menghapal rumus cepat.Tetapi siswa harus bisa membuat rumus cepat sendiri. Ajarilah siswa dengan konsep dasar dan ajari mereka untuk membuat rumus cepat sendiri.

  14. Saya merupakan mahasiswa di salah satu PTN Teknik ternama di surabaya. Sembari kuliah saya mengajar les privat maupun mengajar di bimbel ternama di sby. Saya sekarang sedang merintis untuk membuat bimbel sendiri.

    Setahu saya tentang “rumus cepat” ada beberapa hal :

    1 . “Rumus cepat” merupakan pengembangan dari konsep dasar dengan syarat dan kondisi tertentu. Dengan syarat dan kondisi tertentu itu pula “rumus cepat” itu dapat dipakai, tanpa ada syarat dan kondisi tertentu tersebut “rumus cepat” itu hanya akan menjadi sampah.

    sebagai contoh, diketahui sebuah bola elastis dijatuhkan dari ketinggian “h” dan elastisitas r = (x/y), maka rumus cepat untuk mencari panjang lintasan total adalah

    L = h ((y+x)/(y-x)).

    tetapi sering kali yang ditanyakan adalah bukan panajang lintasan total (ketika bola berhenti), melainkan panjang lintasan ke sekian atau total lintasan naik.

    Bagi siswa yang menjadikan rumus cepat sebagai hafalan, tentu saja tidak akan mampu mengerjakan soal itu. Tetapi, bagi siswa yang mengetahui konsep secara baik dapat mengerjakan soal tersebut dengan mudah dan cepat.

    2. Soal-soal di SPMB rata-rata pengerjaannya hanya 2 menit per soal. Inilah yang menjadi alasan mengapa “rumus-rumus cepat” diperlukan. Tetapi, Siapa yang dapat menjamin kondisi dan syarat dari rumus cepat tersebut akan terjadi ? Kemungkinan soal yang sama akan keluar dalam spmb tahun berikutnya sangat kecil sekali, bisa dibilang hampir nol persen.

    Bagaimana solusinya ? Solusinya adalah Jangan didik siswa untuk menghapal rumus cepat.Tetapi siswa harus bisa membuat rumus cepat sendiri. Ajarilah siswa dengan konsep dasar dan ajari mereka untuk membuat rumus cepat sendiri.

    untuk penggemar fisika…tolong kunjungi blog saya

    http://blog.its.ac.id/fisikaitumudah

    email : zaki03@cs.its.ac.id

    hehehe..promosi nih ye…

  15. saya sih setuju aja sm rumus cepat ‘tapi’ rumus itu hanya berlaku jika kita mengerti dasar nya serta memahami situasi penggunaan rumus tsb.
    hal tsb dikarenakan fungsi dari matematika itu adalah ‘mengembangkan kemampuan logika serta meningkatkan kreativitas dan imajinasi’,kita tidak boleh lupa pada satu hal itu.,karena dampak yg kita dapatkan jika kita hanya menghapal adalah kita hanya akan menjadi ALAT atau BAWAHAN bukanlah PENGGERAK atau PEMIMPIN ..
    jadi pada intinya tetap andalkan logika anda.. hhe

  16. pak kok paya sih belajar matematika apa sih rahasianya

  17. Rumus cepat…. ah itu sih kuno… ada yang lebih cepat untuk soal obyektif yaitu DENGAN TEKNIK MENEBAK :D, full intuisi (pernah dipromosikan sebuah Bimbel UMPTN jaman saya SMU)… Gak tau sekarang masih ampuh gak tuh tekniknya

  18. dhiedie

    Rumus cpt? Oce aja koq, tergantung sikonlah wong dipakai paz ujian khan, yang puentinq pada saat mengajarkan matematika itu sendiri qita harus sll jgn lupa sama tujuan utama yaitu membentuk murid kita jadi seperti yq diajarkan matematika yaitu teliti, cermat, teratur dsb (berakhlakul karimah)

  19. ada rumus cepat, apa ada rumus lambat?

  20. saya memang kurang setuju dengan cara pengajaran yang tidak mendidik seperti cara hitung cepat itu. Cara itu hanya akan memprogram manusia menjadi robot kalkulator saja. Tidak mampu mengapresiasi dan cenderung mudah menyerah karena maunya serba cepat.

  21. zhie

    kasih contoh rumus -rumus fisika untuk smk dunks

  22. zhie

    yawh kalw bsa kumpulanya semua gk ush pke caranya jg gk phaa…….
    thanks……

  23. SEPTI SERARUNI

    CARIIN DUNK KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA YANG KEREN N CEPET GITU!!!!!!!!!

  24. ^_^ Wah… asyik juga yach baca blog ini. Gak salah saya mampir di blog ini. Thanks banget. Salam dari penggemar matematik juga.

  25. Menurut saya sebuah rumus menyatakan suatu “hukum” yang berlaku pada kondisi dan batas-batas tertentu sehingga Rumus Cepat tak bisa diberikan kepada siswa begitu saja, lebih baik berikan strategi problem solvingnya, sehingga siswa bisa “menemukan” sendiri rumus-rumus itu. Rumus cepat menurut saya kurang mempertajam daya analisis berpikir siswa 🙂

  26. Hasugie

    APa kabar BAnk AL, aku temen lamamu waktu di math 2000. rumus Cepat, kayanya belum saatnya dikasih ke anak kalau konsep matematikanya belum dipahami dengan baik, kuasai duku teorema aturan prinsip matematikanya dulu!!, kalo udah baru kasih ke anak atau dipelajari

  27. sukmo

    Tolong minta kasih alamat web-si-te rumus mate atau fisi yang gratis-gratis donkxz, biar bisa cari tahu/tambah tahu/bisa bikin tahu. He…he…he…, ya

  28. Rumus cepat itu hebat.
    Tapi bisa sesat.
    Biar selamat,
    Perbanyaklah bermunajat…

    Maju terus matematika…
    Salam
    Trims.

  29. mnrut q dgn adY cra cpt thu lbh bisa nngmudhin q bwt smngt bljr….!!!

  30. 611-1

    kalo math menuntut qta agar kreatif & imajinatif,
    qt jadi ilustrator ato pelukis aja!
    kan lbih asyik tu…

    bagi yg PGN BISA mtk BENCILAH MTK!
    ampe kalian MUAK dengernya!

    npa sya bilang gitu?
    karena batas antara benci & cinta sangat tipis!

  31. maulida rahma

    kasi donk tips-tips agar cpt dpt rms-rms matematika.key

  32. Jhony Ramadhan

    ass.
    Menurut saya, rumus cepat itu sangat berguna sekali bagi pelajar, terutama sewaktu ujian. Kenapa demikian? hal ini disebabkan oleh keterikatan waktu, bagi siswa soal yang ada tersebut tidak relevan dengan waktu yang diberikan oleh pemerintah. Di sini bukannya menjerumuskan siswa kepada kebodohan, tetapi membantu siswa untuk berfikir kreatif dan bagi seorang Guru siswa hanya boleh menggunakan rumus cepat di kala ujian dan dalam ulangan haran (UH) Guru tidak akan mengizinkan siswanya untuk menggunakannya, mereka tidak akan bodoh kan?
    Banyak kita jumpai bahwa siswa stress setelah ujian, terutama ujian Matematika karena mereka menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang paling ditakuti. Untuk itu saya sangat mendukung penggunaan rumus cepat ini.
    sekian thanks
    wass.

  33. bayu

    mengajarkan rumus-rumus cepat kepada para siswa memang benar-benar pembodohan generasi bangsa.

    seharusnya para guru atau pengajar privat/bimbel lebih memfokuskan pada pengajaran konsep dasarnya, serta bagaimana pengembangan konsep dasar tersebut menjadi sebuah rumus cepat. sehingga para siswa dapat memahami konsep dasarnya, serta dapat membuat rumus cepat sendiri (untuk mempermudah pengerjaan soal).

  34. andri

    saya nggak setuju dengan pemakaian rumus cepat karena menurut saya matematika itu mempunyai filosofi sendiri, dimana untuk menyelasaikan soal-soal itu kita harus lah sabar, penuh ketelitian, serta membuat siswa dapat bersikap rendah diri, tapi kalau keadaan memaksa nnggakk papa la, kasih aja dahhhhhhhhhhhhhhh,,

  35. ian'98'_ane tea

    sebenernya rumus cepat juga diperoleh dengan mengembangkan konsep dasar sehingga berikutnya akan menjadi lebih simpel,
    tapi jangan lupa bahwa sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana caranya memberikan konsep-konsep dasar dengan mudah dan sederhana sehingga pada akhirnya ketika rumus cepat dibutuhkanpun tetap ga akan membuat logika tumpul.
    sebab kalo melihat model soal-soal sekarang memang mengarah ke kecepatan dan ketepatan menjawab, seolah-olah bukan lagi menalar bagaimana menjawab soal, maka itu sebabnya kenapa keberadaan rumus cepat memang dibutuhkan.
    apalagi kita jangan lupa fakta bahwa sebuah soal sering-seringnya mesti dikerjakan dalam waktu kurang dari 2 menit. keadaan ini tentunya membutuhkan teknik tersendiri untuk menjawab soal dengan benar dan cepat.
    so….kalo fakta sebenarnya memang demikian tentunya rumus cepat memang dibutuhkan keberadaannya.
    tapi yang terpenting adalah memberikan konsep-konsep dasar dengan cara sesederhana dan sesimpel mungkin.
    bgimana baraya….

  36. ..cezt..

    ..wah..
    ..mumet’in..
    ..koq tambah angel..
    ='(

  37. nOnix

    huhf..
    waduh…
    -_-‘
    ada yg lbh mudengke nd..?

  38. usman rosadi (kothet)

    aku benci sama sd….ha ha haha ha ha..artinya aku cepet kepingin lulus sd……. dari pada cinta sd atau sayang sama guru mendingan turun kelas ajaaaaaaaaaa jadi banyak temennn.salam go pak guru akyu nang gang sumbing

  39. Djanerie Tista

    menurut saya sih rumus cepat itu sangat bagus untuk di pelajari,…selama rumus tersebut tidak menyesatkan,..
    memanga banyak rumus cepat yang dalam pengaplikasiannya bersyarat, namun tidak semua rumus cepat seperti itu,..
    untuk rekan zaki berlajarlah lebih mendalam, jika sudah tahu benar barulah anda berkomentar.MN

  40. nek tak fikir-fikir,rumus cepat iku puenting buanget, coz 5 thn awak dah ngajar di SMA, selalu saya ngajari cara biasa dulu, baru kasi rumus cepatnya ke siswa. tapi, rumus cepat tadi ndak boleh ditampilkan klo ujian na yang awak buat berbentuk uraian, hanya blh tuk ngecek wae. tetapi lagi, jika ujian yg awak buat bentuk berganda, baru murid-murid badai awak, plez silahkan bantai soal yang ada tu dengan cara perkasa alias rumus-rumus badai yang awak kasi ke mereka. piye. cocok kan…………….?

  41. saya sangat tidak setuju dengan rumus2 cepat yg cenderung dijadikan komoditas (barang dagangan) oleh lembaga2 bimbingan belajar yg tujuan sebenarnya bukan mencerdaskan siswa ataupun membantu siswa,lembaga2 belajar seperti itu hanya memasarkan produk2 mereka dan menggunakan “rumus cepat” sebagai pemikat, ditambah lagi dengan adanya lembaga yg memberikan jaminan 100% kelulusan untuk siswa nya, saya rasa dibalik jaminan tsb justru ada yg tidak beres, maaf, mungkin saja ada upaya kongkalikong dengan pihak penyelenggara ujian ataupun yg terkait dengan pemeriksaan hasil ujian untuk meluluskan siswa2 yg menjadi konsumen lembaga bimbel tsb. Anda setuju?

  42. Tergantung,bila un dan spmb perlu dong mas

  43. siapa yang gemar mtk.coba cari solusi soal berikut:
    jik: a+1/a = 5 tentukanlah
    a. a^3 +1/a^3 =…
    b.a^3 – 1/a^3 =…

  44. ayo,ayo coba cari.saya tunggu ya.ok
    from:indra.sakti10@gmail.com
    __________
    Al Jupri: Soalnya ga harus saya yang jawab kan? Saya beri kesempatan pada pembaca aja ya… 😀

  45. Menurut saya rumus cepat itu perlu tapi bukan untuk dihapal. Siswa/pelajar harus tahu konsep awal darimana datangnya rumus cepat itu dengan cara-cara kreatif dan mengajak mereka berpikir bersama-sama. Jadi tujuan matematika yakni berpikir sistematis dan logis bisa tercapai.

  46. Zhe"

    Mank dSr Matematika tucH BkiN rAnX” K3bIngungan YaCH!!!!!

    pUSSSSssssssInG………………..

  47. YL GO Banjarmasin

    Rumus cepat bisa saja kita ajarkan ke siswa dengan syarat kita ngasih tau darimana dapatnya rumus tersebut dan kapan rumus itu berlaku ataupun tidak berlaku

    Numpang menjawab y
    a+1/a=5
    Maka (a+1/a)^3 = a^3 + 3.a^2.1/a+3. a. (1/a)^2 + (1/a)^3
    5^3 = a^3+3(a+1/a)+(1/a^3)
    125 = a^3+3.5+(1/a^3)
    jadi a^3+(1/a^3)= 125-15 = 110

    Yang satunya lagi “M” jadi g dikerjain, mf y he he he

    M= Malas….

    SALAM KENAL UNTUK SEMUA PECINTA MATEMATIKA

    JAYALAH MATEMATIKA INDONESIA

  48. kirimkan ka’ rumus matematika baaaaaaaaaahhhhhhh………………..

  49. Agha

    Wah, rumus cepat tuh emang praktis…
    Tapi biasanya waktu belajar di kelas murid2x malah pada males belajar, soalnya pake rums cepat udah bisa njawab…
    Busyet dah, pokoknya gak bikin orang pinter banget dech…

  50. iwan

    saya tidak akan mengomentari rumus cepatnya, tetapi saya mengomentari tulisan, dari sini saya liaht yang menulis tidak tahu tentang bimbel, atau tahu bimbelnya yang jaman dulu, karena jaman dulu bimbel adalah bimbingan tes yang tidak mengajarkan konsep sma sekali, tapi sekarang beda, saya adalah pengajar bimbel sudah 4 kali saya pindah bimbel bimbel besar di indonesia yang berbeda, dari ke 4 nya semuanya mengajarkan konsep dasar seperti sekolah kok, rumus praktis hanya pengayaan aja, jadi tetap pengajran seperti sekolah hanya metode pendekatan ke siswa yang berbeda sehingga siswa merasa nyaman belajar di bimbel dan bimbel tetap laku. dan sebenarnya banyak juga guru guru di sma favorit yang mengajarnya malah hanya rumus praktis tok krena takut kesaing dengan bimbel, padahal biimbel tidak menggap guru sebagai saingan, jadi sebenarnya bimbel, rumus praktis tidak perlu di perdebatkan atau dipermasalahkan, ada bimbel yang jamin 100% lulus juga waktu saya tanya ternyata juga ada syarat kehadiran yang banyak karena dengan begitu akhirnya siswa belajar walaupun terpaksa karena untuk melengkapi syarat kehadiran

    • wahyu

      @mas iwan, memang benar ada bbrp tutor bimbel yg terlebih dhulu mgjr dgn cr mmbrikan pmhman materi, tp lbih byk pgjar bimbel yg mmbrikan lgsung rumus cptnya tnp mnjlskn konsep dsrnya. sy slut dgn mas iwan yg tetap “keukeuh” mmberikan pnjlasan konsep materi kpd sswanya. smg mas iwan dpt mmpngaruhi pgjar2 yg lain.
      @kang Jupri, klo tdk slh mlai thun ini soal matdas snmptn tdk bs dikrjkan dgn cr cpt, krn memang slh seorang pmbuatnya tdk bgitu menyukai soal2 yg dpt dkrjakan dgn cr cpt, smg pmbuat soal tuk mt pljran lain tuk UN n SNMPTN 2012 dpt mmbuat soal yg “lebih berbobot” dr thn2 sblmnya

  51. @Iwan: Mungkin Anda memang orang yang paling tahu tentang dunia bimbingan tes…terimakasih informasinya.:D

  52. Agus

    WAH kalo sama murid2 SMAK ma cara itu ga bakal di pake, apa lagi SMAK 1. coz soal SMAK ga bisa pake cara cpt

  53. saya mengajar Fisika di salah satu bimbingan belajar di Jakarta. Saya sendiri punya banyak koleksi rumus-rumus cepat. Tapi biasanya saya pilah-pilah dulu mana yang berlaku umum untuk berbagai kasus dan tipe soalnya sering keluar.

    Tentang pro kontra rumus cepat, saya setuju rumus cepat itu diajarkan. Tentunya dengan terlebih dahulu diajarkan konsep dasarnya. Rumus cepat diperlukan karena memang pembuat soalnya juga membuat soal nggak kira-kira. Banyak soal yang membutuhkan waktu pengerjaan lama tapi dikasih waktu yang sedikit. Kita juga sebagai pengajar yang kelabakan mencari cara paling efektif memecahkan soal-soal seperti itu.

  54. ricardo

    hallo……….
    saya pengen nanyani…
    cara mendapatkan rumus-rumus kimia gmnase caranya……………
    thanks…………

  55. pak, saya minta ijin copy rumus mat nya, itung2 latihan bwt adek2 sy, boleh,kan?tq……tapi kok cuma dikit, mbok ada yang lain…..

  56. R_CHA S3 CITA IDOLA

    SAYA MENYUKAI MATEMATIKA KARENA GURU MATEMATIKA -NYA SANGAT MEYENANGKAN SAYA JUGA SANGAT MENGIDOLAKANNYA GURUNYA BERNAMA “ADE.SUMARNI.SPD”

  57. gabriel

    Saya pikir rumus cepat tuh membodohi, coz satu rumus cepat berlaku 1001 syarat, jika 1 syarat gak terpenuhi, ya rumus itu gak berlaku.. lebih baik mengerti 1 rumus yang umum & berlaku di semua kondisi, sehingga bisa mngerjakan 1001 soal.. Kalau qta rajin2 mengerjakan soal, insting pasti terlatih, jadi melihat soal saja sudah bisa tahu ini harus digimanain & pake rumus umum apa, gak perlu menuh2in otak pake rumus cepat, ntar kalo kuliah juga mana ada soal PG, essay semua… 😀 pake rumus cepet ngerjain essay, ya siap2 aja E semua.. 😀

  58. Anonymous

    Kenapa harus merasa membodohi mas. Saya belum pernah dengar orang jadi bodoh karena jago rumus cepat. Ni ada soal ga pake syarat-syarat apapun silakan sederhanakan soal berikut pake rumus umum juga boleh:

    (3^2 + 1)(3^4 + 1)(3^8 + 1)……………….(3^10 + 1) = ?

    contoh rumus cepat Pythagoras: sisi tegak 24 dan sisi miring 25 maka sisi lainnya = akar (24+25) = 7, gampang kan? masa si jadi bodoh. Maaf bila tidak berkenan.
    Salam,

  59. zul

    Maaf yang Anonymous di atas adalah saya.. lupa nulis nama…
    Salam,
    zul

  60. @Zul: Maksudnya, kalau langsung menggunakan rumus cepat tanpa mengetahui asal-usulnya, nanti kita bekerja bagai mesin (tak berpikir, cuma ikut prosedur, tanpa tahu penalarannya) 😀

  61. Flora

    Gila”……
    Gw Sendiri Aje BingunG….pke rumus ky gtu…..
    PusinGGGGGGg……
    aq….mw….rumus mtk yg mudah and praktis…..

  62. Andrean

    TOP 94,95,96
    Downloads software singapore di :
    http://sg-4dlive.blogspot.com/
    Semoga membantu…..

    Buat saya sudah terbukti 3d jebol…..

  63. ainie

    saya suka dengan cara kamu. memang sekarang di perluin bgtz rumus cepat matematika…
    sukses terus

  64. rumus cepat? why not. Tuntutan dari pemerintah sekarang mnrt sy adalah nilai besar, bukan kemampuan menguraikan soal dan rumus. Buktinya, soal2 ujian skrg berupa pilihan ganda, bukan essay….Jadi, siswa dan orang tua mana yang ingin menyulitkan diri. Ganti dulu bentuk soal ujian nasionalnya, baru hilangkan rumus cepatnya…

  65. WKTU MABA dlu…da ujian esaai matek 1..aq tuh pake soal rumus cepat matematika khan abiz spmb jd kebawa2…bener c jwbannya..hehe..pas kluar nile na eh dpt ‘d’..yah udah ngulang deh di sp..huhuhu..derita2

    • JURAGAN LOGIC

      Kwahaha, dulu sy suka banget ama tu matik, ampe cari duit waktu sekolah jualan kelompok belajar, tapi pas kerja (sekarang akuntan publik) gak di pake sama sekali, tu rumus : persamaan, sinus, cosinus ama tetebengeknya. Apalagi ngitung kelembapan udara, ……… Kayak gak guna hasil belajar dulu….

  66. nay

    sekarang ini saya sedang studi di bidang matematika jadi kalo menggunakan rumus cepat mungkin kurang baik, jadi untuk sekarang saya masih menggunakan rumus-rumus dasar dan bagaimana rumus itu terjadi. saya ingin tahu asal rumus itu dari mana.

  67. genbi

    uhhh,,, gini ajj yang penting kita bisa menempatkan dimana cara capat dan cara yang panjang dinggunakan …
    yang penting soal-soal bisa terselesaikan dengan mudah dan benar….hehehe…

  68. bukannya sekarang UN, SNMPTN dan sebagian besar tes masuk SMA SBI/RSBI menggunakan soal cerita pilihan ganda, saya rasa pemahaman jauh lebih dibutuhkan, karena kalau pake rumus cepat ada berapa rumus, dan masih banyak soal yang tidak dapat menggunakan rumus cepat.

    Kalau di tempat saya, bimbel justru menjadi tempat mengerjakan PR (PR dikerjakan pengajar bimbel, yang penting siwa betah di bimbel) dan membujuk orangtuanya untuk ikut bimbel yang sama tahun berikutnya (jaman sekarang, anak minta les, masa ga diturutin orangtuanya), si anak mengaku paham meskipun nilai di sekolahnya tidak menunjukkan peningkatan.

    Menurut saya, itu lebih parah

  69. azhar

    bener banget…..sebenarnya rumus cepat itu kan hasil dari pemahaman konsep yang matang…. tapi kalo diajarkan tanpa melalui pemahaman konsep,, rumus cepat bukanlah sebuah solusi tapi merupakan suatu pembodohan…..

  70. ode

    betul…..betul….betul….. sebenarnya tergantung dari orangnya sich.

  71. padang setiarno

    menurut saya lebih baik kita kembalikan pada masing-masing individu mereka harus bisa memnetukan tujuan mereka sekolah mau cari pinter atau mau cari nilai mungkin klo di ilmu sosial pengen paham apa pengen hafal……,
    saya yakin orang yang pengen pinter dengan mempelajari dasar2 nya akan lebih berhasil dari pada yang lulus dengan nilai 100 tp dengan cara cepat karna yang pasti dia lebih kreatif….. itu lebih penting dari sekedar nialai atau masuk perguruan tinggi ternama….

  72. wahyu

    sy termasuk orang yg tidak setuju penggunaan rumus cepat TANPA TERLEBIH DAHULU DIBERIKAN PEMAHAMAN MATERI, Hanya sj kita jg hrs memahami utk kpntingan apa siswa belajar, jk ia bljr utk mnjuarai olmpiade mk sdh brg tentu rumus cepat mjd ga berguna n ga laku sm skli, namun jk ssw tsb kptganya adlh tuk UN mk rumus cepat sgt mmbntu ssw tuk mgerjakanya. Jd jika ingin rumus cepat dihilangkan jangan dgn cara melarangnya, tapi berikan guru/pembuat soal sebuah pengetahuan dan keterampilan untuk membuat soal yg berbau proses, penalaran agar tidak dpt dikrjkan dgn rumus cepat. Mk InsyaALLAH rumus cepat (yg membuat mlas brfikir n mmbunuh daya nalar siswa itu )akan tidak laku dgn sndirinya, tanpa menimbulkan gejolak dr pbsnis bimbel atau pengajarnya. Wallahua’lam. (sy seorang PNS yg hoby mgjar n kbtulan sdh 11 thn mmnfaatkan waktu sepulang kerja untuk mgjr di bimbel).

  73. zahra

    gimana ya biar cpt mempelajari rumus2 mtk

  74. guigel

    apa ya nama buku yang isinya rumus2 mtk semua ya????????????????????

  75. guigel

    seharusnya jk ingin memahami sgl rms mtk kt harus mempelajari terlebih dahulu

  76. castle

    semua bagaikan dua mata sisi.. akan lbh manfaat jika tidak melupakan cara kurikulum… bukankah cara cepat adalah penunjang untuk membantu…. jika kombinasi itu jadi satu…. pasti hebatt

Leave a reply to YL GO Banjarmasin Cancel reply