Soal Matematika dari Bungkus “Gorengan”

Oleh: Al Jupri

Siang itu, setelah beres waktu sekolah, Tom dan beberapa teman dekatnya akan belajar bersama. Mereka akan belajar bersama di rumah Ahmad tentang sistem persamaan linear dua variable* yang baru saja dipelajarinya di kelas.

Sebagai tuan rumah, Ahmad rupanya bertanggung jawab untuk menyuguhi teman-temannya itu. Karenanya sambil mereka berjalan ke rumah, Ahmad membeli sebungkus besar gorengan untuk dijadikan kudapan bagi mereka. Gorengan yang dibelinya ada beberapa macam. Ada goreng pisang, singkong, ubi, sampai goreng aci (dikenal dengan nama Cireng = aci digoreng).

Sesampainya di rumah Ahmad, setelah sholat Dhuhur dan makan siang bersama, mereka pun mulai belajar.

Karena jumlah mereka banyak, ada lima orang, rupanya mereka belajar kurang begitu serius. Sebagian ada yang serius belajar, sebagian lagi ada yang ketawa-ketawa dan ngobrol saja, makan gorengan yang tadi dibeli Ahmad.

Tom dan Ahmad yang serius belajar kurang suka dengan kelakuan teman-teman mereka yang tidak serius belajar. Tapi mereka sungkan untuk mengingatkannya, karena tidak enak mengingatkan teman sendiri.

“Mad, tuh kasih tahu si Jerry, Udin, dan Wawan…. Serius gitu belajarnya, jangan ngobrol melulu,” begitu kata Tom ke Ahmad.

“Hmmm, kamu saja sih yang ngasih tahu. Sama saya mah, susah mereka dikasih tahunya,” jawab Ahmad.

“Saya juga males ngasih tahunya. Ya sudah kita berdua saja yang belajar serius,” kata Tom.

Kemudian Tom dan Ahmad tetap serius belajar bersama. Sedangkan ketiga temannya tersebut banyak ngobrol kesana-kemari, diselingi ketawa-ketiwi yang tidak jelas.

Rupanya si Tom jadi kesal juga dengan tiga temannya tadi.

“Din, Jerry, Wan, jangan ketawa-ketawa and ngobrol aja dong…, yuk kita serius belajar!” ajak Tom.

“Hahaha…, sudah ah Tom, saya mah tidak usah belajar lagi. Saya sudah mengerti, gampang sistem persamaan linear itu. Keciiiil…,” begitu kata Jerry dengan sombongnya. Diikuti gelak tawa oleh Udin dan Wawan.

“Iya, Tom. Yang tadi kita pelajari di kelas, sebetulnya saya sudah mengerti,” kata Wawan.

“Kecuali kalau kamu bisa ngasih saya soal yang menantang, yang bisa bikin saya mikir serius. Baru deh saya mau belajar lagi,” tambah Udin ke Tom.

Tom tidak berkomentar apa-apa. Ia lalu belajar lagi dengan Ahmad dengan serius. Sedangkan ketiga temannya tadi lagi-lagi ngobrol urusan mereka sambil ketawa-ketiwi.

Lelah setelah berdua diskusi serius, Tom pun mengambil gorengan yang dibeli Ahmad tadi. Rupanya gorengan itu tinggal satu saja. Hampir habis dimakan ketiga temannya yang ngobrol dan ketawa-ketawi tersebut.

“Untung masih ada sisa,” begitu gumam Tom sambil mengambil satu pisang goreng dari bungkusan dan segera memakannya.

“Tom sekalian bungkusnya dibuang saja sini…,” kata Ahmad yang menghampiri Tom, tidak kebagian gorengan.

Lalu diambil bungkus gorengan itu, akan dibuang ke tempat sampah. Sambil berjalan Ahmad mengamati bungkus gorengan itu. Ternyata bungkusnya adalah bekas soal “ulangan” matematika di sekolah tertentu. Ia amati dengan seksama. Dan ternyata ada sebuah soal tentang system persamaan linear yang baru saja ia pelajari. Tapi sayang soal yang tertulis di bungkus gorengan itu tidak lengkap.

Soal di bungkus gorengan yang tidak lengkap itu seperti berikut ini.

…Lima belas kali bilangan ditambah empat kali bilangan sama dengan . Tentukan nilai dari dan tersebut!” (Dengan dan nya adalah bilangan bulat).

“Tom, nih saya nemu soal dari bungkus gorengan!” teriak Ahmad ke Tom.

“Mana-mana…,” Tom datang menghampiri.

Kemudian mereka berdua mendiskusikannya. Tapi karena soalnya tidak lengkap mereka kesulitan menjawabnya. “Ah kita tanya Jerry saja, kan ia sudah bisa katanya,” pikir Tom. Lantas ia mendekati Jerry dan teman lainnya.

“Nih, ada soal. Kalian bisa tidak mengerjakannya?” kata Tom sambil menunjukkan potongan soal dari bungkus gorengan tersebut.

Jerry, Udin, dan Wawan pun melihatnya. Rupanya mereka pun kesulitan untuk menjawabnya.

“Tom, soal yang ini mah tidak lengkap. Ga mungkin bisa dicari penyelesaiannya,” kata Jerry.

“Iya, Tom, tidak mungkin,” Wawan sependapat dengan Jerry.

“Kita tidak boleh menyerah begitu saja dong. Sini saya jawab,” kata Udin dengan percaya diri. Kemudian ia mengambil pensil dan buku tulisnya. Mengerjakan soal dari bungkus gorengan tersebut. Di buku tulisnya, Udin mengerjakan soal tersebut seperti berikut ini.

Udin jadi terdiam, ia serius berpikir mencari jawab soal tersebut. Tapi rupanya ia kesulitan juga untuk menyelesaikannya. Kawan-kawan lain menyaksikan apa yang dikerjakan Udin, sambil ikut berpikir.

“Ya sudah, kita tanya saja ke Pak Guru besok lusa tentang soal itu….” kata Ahmad ke teman-temannya yang serius memikirkan penyelesaian soal tersebut.

========================================================

Bagaiamana kelanjutan ceritanya? Apakah Pak Guru mereka dapat menyelesaiakan soal tersebut? Bagaimana dengan para pembaca sekalian, bisa? Silakan bantu Tom dan teman-temannya itu! Selamat mencoba!

========================================================

Ya sudah, segitu saja ya ceritanya. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Mudah-mudahan cerita ini ada manfaatnya. Amin.

Catatan: *Sistem persamaan linear dua variable sudah dipelajari sejak SMP kelas 2.