Oleh: Al Jupri
Di sebuah ruang kuliah, seorang professor berkata ke mahasiswa-mahasiswanya. “Pertemuan kuliah kita tinggal beberapa kali saja, ” begitu kata professor itu ketika akan menutup kuliahnya.
“Untuk itu, kita lihat waktu-waktu perkuliahan kita. Nah, karena sekarang tanggal 3, maka…” begitu kata sang professor sambil menulis angka tiga di papan tulis, namun tiba-tiba beliau berhenti bicara. Berhenti bicara karena dia baru sadar, baru ingat bahwa saat dia bicara waktu itu adalah baru tanggal , belum tanggal seperti yang dia katakan dan tuliskan di papan tulis.
Sang professor sambil diam memeriksa tanggal yang ada di jam tangannya. “Waduh, saya salah! Harusnya sekarang itu tanggal ,” begitu katanya. Kemudian sang professor terdiam, mungkin berpikir bagaimana dia memperbaiki kekeliruan ucapannya. Sementara itu mahasiswa-mahasiswanya hanya duduk sambil senyam-senyum menyaksikan tingkah professornya yang “rada-rada aneh =lucu”.
“Baiklah, karena sekarang tanggal berarti pertemuan berikutnya, yakni seminggu kemudian, adalah tanggal alias tanggal ,” begitu kata sang professor sambil menulis angka di atas angka yang tadi dia tuliskan (sehingga sekarang tertulis (baca: tiga kuadrat artinya )). Kemudian secara spontan tindakannya itu disambut senyum, tawa, dan ekspresi kagum mahasiswa-mahasiswanya.
“Hehehe… sekarang saya tidak salah lagi bukan?” begitu kata professor dengan senyum cerah. Mahasiswanya makin tersenyum lebar dan bahkan tertawa menyambut aksi luar biasa sang professronya itu. Betapa tidak luar biasa? Beliau mampu mengubah keadaan, dari kekeliruan menjadi sesuatu yang benar lewat cara yang sangat kreatif dan cerdas!
“Nah, karena pertemuan minggu depan adalah tanggal , maka pertemuan dua minggu mendatang adalah tanggal ,” begitu kata sang professor.
Salah seorang mahasiswanya nyeletuk, “Berarti dua minggu ke depan adalah tanggal .”
“Ya, kamu benar!” begitu kata sang professor. Kemudian sang professor melanjutkan tulisannya di papan tulis. Yang tertulis begini:
November pertemuan minggu depan di perpustakaan kampus
November pertemuan dua minggu depannya lagi di tempat biasa
“Hehehe… pertemuan kuliah kita memang cantik, seperti kuliah Number Theory saja,” kata sang professor disambut lagi-lagi tawa oleh mahasiswanya. “Hmmmh sayang ya pertemuan tiga minggu ke depan bukan tanggal ,” begitu katanya. Kemudian setelah bicara ke sana kemari, kuliahpun berakhir.
*****
Ya, cerita tersebut adalah secuil kisah nyata dalam perkuliahan yang sedang saya ikuti saat ini. Kuliah yang saya ikuti tanggal November 2007 yang lalu, kuliah tentang “History of Mathematics” oleh Prof. Jan van Maanen. Beliau adalah salah seorang ahli sejarah matematika (mathematics historian) terkemuka dari negeri Belanda saat ini. Foto sang professor itu terpampang di artikel ini, seperti tampak di atas. (Waduh saya belum minta ijin padanya, saya minta ijin dulu ya? Kalau diijinkan akan terus saya pajang, kalau tidak, nanti akan saya tarik dari peredaran). 😀
=======================================================
Ya sudah, segitu dulu ya ceritanya. Cerita tentang dosen saya yang kreative, hebat, pintar, dan humoris itu. Masih buanyak cerita-cerita menarik lainnya. Insya Allah, lain kali akan saya ceritakan. Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya. Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya. Amin.