Budi Anduk Cawapres? Yes!

Oleh Al Jupri

Say NO to BudioNO, Say YES to Budi Anduk

Ya, itulah bunyi spanduk yang beberapa hari ini lalu ramai diberitakan. Spanduk tersebut muncul beberapa hari sebelum pendeklarasian salah satu pasangan capres-cawapres di negeri kita–menjelang pemilihan presiden bulan Juli 2009.

Sebagai warga negara yang netral, saat membaca berita tentang hal tersebut, tentu saya tertawa dibuatnya. Bukan karena mentertawai Budiono sebagai cawapres, tetapi karena teringat tingkah polah Budi Anduk–sang komedian yang sering saya tonton di TV. :mrgreen: Mungkin sudah begitu garis hidup sang Budi Anduk: tak hanya di TV dia menjadi obyek bulan-bulanan lawan mainnya, di dunia nyata pun dia mengalami hal yang sama.

Menurut pandangan awam saya, spanduk tersebut sifatnya menguntungkan: baik bagi Budiono ataupun Budi Anduk. Alasannya?

Dengan membonceng ketenaran Budi Anduk, nama Budiono jadi dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat: tak hanya kaum pejabat, masyarakat wong cilik pun jadi mengenalnya. Sedangkan bagi Budi Anduk sendiri, namanya  pun makin dikenal, tak hanya oleh rakyat biasa, dengan selera humor sederhana, juga dikenal oleh para pejabat kalangan atas–dengan selera humor berkelas.

Selain mentertawai isi spanduk tersebut, saya pun jadi berkhayal. Seandainya benar bahwa yang dijadikan cawapres adalah sang Budi Anduk, maka saya punya keinginan untuk mewawancarainya.

Inilah kemungkinan hasil wawancaranya.

Saya: Apa kabar Pak Budi Anduk?

Budi Anduk: Ya, baik, terimakasih!

Saya: Selamat Anda dipilih jadi cawapres! Baiklah, langsung saja ya?

Budi Anduk: Terimakasih!

Saya: Saya dari kalangan masyarakat pendidikan ingin bertanya tentang program-program Anda  ke depan, seandainya terpilih jadi wapres, dalam dunia pendidikan, khususnya dalam matematika?

Budi Anduk: Mmm… saya pikir semua orang tahu matematika itu penting. Matematika bermanfaat, banyak gunanya dalam kehidupan. Karena itu kualitas pembelajaran matematika di sekolah perlu ditingkatkan.

Saya: Bagaimana Anda akan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika?

Budi Anduk: Mmm…saya pikir, banyak faktor yang harus dibenahi. Mulai dari gurunya perlu ditingkatkan kualitasnya, kurikulumnya, sarana-prasarana sekolah, dan faktor-faktor pendukung lainnya.

Maka wawancara pun terus berlangsung. Budi Anduk dengan gaya khasnya berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Sedangkan potongan akhir wawancara saya dengan Budi Anduk adalah seperti berikut ini.

Saya: Baiklah, dari jawaban-jawaban  Anda tadi, saya kira Anda cukup peduli tentang pendidikan matematika. Apakah hal ini disebabkan karena Anda sewaktu kecil gemar dan menyukai pelajaran matematika?

Budi Anduk: Ya… semua orang kan pernah belajar matematika, sejak SD, SMP, terus SMA. Jadi saya pikir, kita semua peduli akan hal itu. Tapi kalau saya ditanya apakah suka atau tidak, jujur saja saya sering jadi bulan-bulanan kalau belajar matematika. Takut! Gurunya galak! He he … 😀

Saya: He he…

Budi Anduk: Tapi walau begitu, sedikit banyaknya, matematika memberi dampak pada pola pikir saya. Saya jadi pelawak pun, itu perlu pola pikir matematis yang baik! Pun, tanpa matematika, sulit lawakan kita diterima oleh masyarakat.

Saya: Oya? Bagaimana hal itu terjadi?

Budi Anduk: Ya, sebagai contoh begini. Saya ini kan kata orang wajahnya melas, jelek, dengan rambut seperti anduk begini. Tapi justru karena itulah saya dikenal. Ibaratnya, kalau dalam matematika, (bilangan) negatif kali (bilangan) negatif itukan hasilnya (bilangan) positif. Jadi kekurangan-kekurangan saya, yang saya anggap adalah hal-hal negatif, saya jadikan hal-hal positif yang mendukung karir saya sebagai pelawak. Dan, tentu Anda perlu tahu, sekarang saya dipilih jadi cawapres pun itu karena pola pikir matematis yang saya kuasai. 😀

Saya: Saya tertarik dengan pernyataan Anda tentang: (bilangan) negatif kali (bilangan) negatif hasilnya (bilangan) positif. Saya ingin tahu, apakah Anda tahu alasan secara matematis bahwa hal tersebut benar adanya?

Budi Anduk: Mmm… aaa… mana saya tahu! :mrgreen: Wong gurunya enggak pernah ngejelasin! Itukan sudah dari sononya! Dan itu semua saya hafal saja! He he…

Saya: Jadi Anda tidak tahu alasan, misalnya bahwa (-2) x (-3) = 6?

Budi Anduk: He he…

Demikian wawancara saya dengan Budi Anduk. Sayang, sang Budi Anduk tidak jadi cawapres beneran, wawancara pun jadinya ya cuma khayalan. 😀 :-p

Catatan penting banget: Artikel ini ditulis untuk Jelitaku nun jauh di sana, seseorang yang katanya selalu menantikan tulisan-tulisan saya. :D

==================================================

Ya sudah, segitu saja ya jumpa kita kali ini. Semoga artikel ini ada manfaatnya bagi kita semua. Mohon maaf bila ada pihak-pihak yang kurang berkenan.

Sampai jumpa di artikel mendatang!

=======================================================

Catatan yang wajib dibaca:

Saya melarang siapapun Anda yang berminat menerbitkan ulang baik sebagian atau seluruhnya dari karya-karya (tulisan-tulisan) saya di blog ini tanpa seijin dari saya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih!

69 Comments

Filed under Bahasa, Cerita Menarik, Cerpen, Curhat, Harapan, Humor, Indonesia, Iseng, Matematika, Matematika SD, Matematika SMA, Matematika SMP, Matematika Universitas, Menulis, Pembelajaran, Pendidikan, Pendidikan Matematika, Renungan, Sastra, Tokoh

69 responses to “Budi Anduk Cawapres? Yes!

  1. Budi Anduk berbicara tentang matematika.. ada-ada aja 😀 .
    Btw, gimana jadinya Indonesia kalau Tukul jadi presiden dan Budi Anduk jadi wakilnya ya … 😀

  2. Mas, pernah bercita-cita jadi reporter? 🙂
    Sampai berkhayal mewawancarai Budi Anduk. 🙂

    Mmm, mas… mas Budi Anduknya bilang “oke choy” ga? biasanya ga pernah ketinggalan gitu.

    🙂

    • Mmmm… jadi reporter? Engga tuh! 😀

      Ya, sebetulnya wawancaranya belum beres tuh, cuma keburu sadar, kalau Budi Anduk ga jadi cawapres. Makanya ga ada “oke choy”nya. :-p

  3. Saya yang sebelumnya tak kenal Budi Anduk, gara-gara potingan di beberapa blog, jadi mengenalnya.

    Bagaimana ekonomi kerakyatan dikaitkan dengan matematika? Kok kayaknya ekonomi kerakyatan lagi layak jual…tapi yang penting bagaimana sih cara atau program meningkatkan ekonomi kerakyatan itu

  4. yang lebih menguntungkan setelah pak jupri membuat postingan ini. alasannya? dengan membaca postingan ini para politisi jadi tahu pelajaran matematika itu penting, hehe …

  5. Mudah2an sifat2 negatif Budi Anduk berjumlah genap. Soalnya jikalau sifat2 negatif Budi Anduk berjumlah ganjil maka hasilnya tetap sifat negatif dong sesuai matematika…. huehehe……

  6. semoga kali-kalian nya jago, bagi-bagian nya jago, tapi tambah-tambah isi kantongnya nda jago
    ya to?

  7. ngerti kalau soal politik ga paham aku

  8. Untung ada Budi Anduk! Lucuan mana: Budi Anduk dengan JK?

  9. lucu sekali ceritanya,,,

    hubungan budianduk ma budiono, ibarat biimplikasi aja…

    hehehe…

  10. kangBoed

    *ngelirik atas*… hmm… kalau hubungannya sama saya apa yaaaaa… hihihi… dasar nama pasaraaan.. nama sama… rejekinya beda… mengenai otak lebih parah lagi… memangnya ada bilangan positif yaaaaa ooom.. kelihatannya negatif semua niii.. ooo.. begicccuuu…

  11. Yudi

    Mungkin saya bisa bantu. Budiono itu kan nama pasaran kita point saja 1, sedangkan budihanduk di point 0.999… saja kali-kali budiono lagi suntuk jualan handuk di pasar. Bagaimana setuju ndak?yang ndak setuju berarti bisa tahu cara buktiin 0.999…itu tidak sama dengan 1, hihihi bukan begitu p jupri.

  12. Yudi

    Waduh, ntar kalo pak SBY terpilih meneruskan kePresidenannya, berarti beliau diwakili budi anduk dong. Okey persoalan selesai tinggal dukung saja program penjualan anduknya. Trim lho pak jupri.

  13. Abas

    Wow, mantap diskusinya…..euy.

  14. Pengemar budi anduk juga, Bapak ini. Sama atuh Pak.
    Bagaimanapun keadaanya, apapun permasalahannya. Tetep, konvergen ke Matematika.
    Walopun di dunia nyata sudah kenal, tapi Saya ingin mengucapkan salam kenal di dunia Maya. 🙂
    Hidup Matematika!

  15. Yudi

    Mau curhat lagi pak Jupri. Ok taruhlah pasangan SBY-BDA patut dipilih, dan karena mereka sama hebatnya lalu ada yang membijinya satu satu. Nah apa tidak mungkin 1+1=0 shg rakyat indonesia dibuat makin puyeng.

    • Ya, mungkin saja terjadi: 1 + 1 =0. 😀

      Coba perhatikan:
      (-1)^3 = -1
      (-1)^{\frac{6}{2}} = ((-1)^6)^{\frac{1}{2}} = 1^{\frac{1}{2}} = 1.

      Jadi, 1 = -1 alias 1 + 1 = 0.

      (Coba di mana letak kesalahannya?)
      😀

      • Salahnya, ada di 1^0.5 (akar dari 1)
        Seharusnya jawabannya ada dua, 1 atau -1.

        Salam Matematika.

      • KangBoed

        Salahnya cuma atu oom.. saya gak ngerti.. OON surOON… hitungannya terlalu berat oom… cari yang gampangan dikit yaa… wah.. lirik atas.. wah parkir juga bapak korlaaap…

        *nyengir keledai* :mrgreen:

  16. Yudi

    kesalahannya selain tepat di bawah coba perhatikan, juga di setelah jadi. Kesalahan pertama, -1 yang di ruas kanan kan cuma berpangkat 1, lalu setelah jadi mestinya -1=1. Bagaimana menurut pak Jupri.

  17. Yudi

    Mudah-mudahan penjaringan Sertifikasi Guru kelak di era Pemerintahan SBY-BDA tetap hanya mengisi Portofolio seperti di SBY-JK. Saya ketar ketir diganti pakai dites. WAH Kalo saya kebagian soal mencari panjang rusuk kubus 2 satuan volum saya ndak bakalan menikmati tambahan gaji aduhai itu. Kalau pak Jupri saya ndak tahu menahu, hihi.

  18. Kang, tlg dibahas dong pembuktian minus x minus hasilnya akan positif. saya juga baru sadar bahwa itu bisa dibuktikan. tapi belum faham caranya.

  19. Budi Anduk :

    Begini bro pembuktiannya, misalnya saya berkata “makanlah sup itu!”, berarti saya menganjurkan kamu untuk memakan sup itu (kalimat positif).
    Namun bila saya katakan, “jangan dimakan sup itu”, ini berarti kebalikannya (kalimat negatif). Kemudian karena saya tahu bahwa kamu sudah lapar, maka saya katakan “jangan tidak dimakan sup itu” ,maka kalimatnya akan menjadi positif.

    Maap kalo menerjemahkannya krg bagus.

    Lebih interaktif:
    http://www.mathsisfun.com/multiplying-negatives.html

  20. Jangan tidak dimakan sup itu” mengandung makna bahwa kamu kembali diperintahkan untuk memakan sup itu. 😀

    tante mezzalena mana nih, koks blum muncul ke permukaan.

    lanjutkan kg.jups…

  21. Yudi

    P Jupri, @gibransyah itu guru yang lolos Sertifikasi Guru yang tanpa test ya. Ituh ketahuan dari caranya, jelasin Persoalan Eksak cuman pakai omong-omongan doang. Semua Netter sudah pada tahu kalau yang anda sampaikan itu “Interesting Proof by Contradiction”, coba anda search di google ntar dikarain boong. Wah-wah-wah ketahuan nih banyak boongnya waktu ngisi portofolio Sertifikasi Guru, lha masyak Budi Anduk pernah ngomong kayak gitu. Udah ya….

  22. Yudi

    Tentu buat @Gibransyah bapak Jupri. Dengar-dengar kalau sampai akhir Desember 2009 perpu tentang Sertifikasi Guru dan Dosen yang cuma ngisi Portofolio itu tak kunjung selesai, bagi yang sudah mengenyam tunjangannya ya harus pulangin lagi ke Kas Negara. Enjoy saja Gibransyah, anggap saja itu uang tunjangan sertifikasi sebagai Pinjaman tanpa Bunga. ANEH ya, didampingi JK saja program kerjanya banyak yang ceroboh apalagi Wapresnya Budi Anduk. Ada faedahnya juga sih pak Jupri menangkat tema BDA ini, hihii.

  23. Yudi

    Oh ya pak Jupri, waktu saya nyampaikan pelajaran cara ngitung panjang sisi segitiga siku-siku di kelas 8 pakai dalil Pythagoras, salah satu siswanya nyeletuk lho koq kedua sisi yang dicontohkan selalu yang enak-enak, misal 3 dan 4, terang saja 5. Terus dia bilang, gimana kalo kedua sisinya diganti 1 dan 1, ya saya ndak bisa ngeluarin nilai akar 2 itu di papan. KALAU @gibransyah saya yakin ndak bakalan panik, karena beliau jelasin akar 2 itu cukup lewat omong-omongan, ya karena di internet rame dibahas pembuktian akar 2 itu dengan Proof by Contradiction. Pak Jupri bisa kan ngajari @gibransyah dan kita kita cara mudah ngitung akar dua itu? Syukur-syukur kalau bapak Jupri bisa ajari kita ngeluarin 2 pangkat 1/3 buat nentukan panjang sisi kubus bervolume 2 satuan volum itu. Trim lho pak Jupri.

  24. Abas

    Waduh…….pangkat 1/3 dari 2, ntar saya bantu nanyakan ke Joe Sandy ya. Tapi betul juga gimana cara narik akar 2 itu ya.

  25. Yudi

    Jangan meledek kek gitu dech, bukankah om Abas ikutan senang kalo pak Jupri ikhlas bantuin kita cara munculin nilai dua pangkat sepertiga itu.

  26. Abas

    Ampun bapak Yudi nama Abas jangan dilibatkan. Memang sih tetangga sebelah ada yang ngurumpiin @Gibransyah, walau beliau lolos Sertifikasi Guru tapi pas diminta berhitung akar oleh siswa-siswanya beliau langsung lempar anduk.

  27. Abas

    Yudi ini siapa sih?

  28. Yudi

    Saya Manusia Indonesia om Abas yang bercita sama seperti pak Jupri. Pengin Indonesia dikenal Dunia yang baik-baik yang anak bangsanya tidak bermental korupsi. Lha bagaimana tidak korupsi wong sedari SMP dijejali matematika korup. Lha ituh Rumus abc untuk ax^2+bx+c=0 yang beakar sama. Sudah tahu ada c nya e rumus x nya disunat jadi x=-b/(2a). Cari dong rumus lain yang tetap ngikutkan nilai c, walaupun determinannya nol. Mestinya kalian seneng lho saya cerewet kek gini. Saya cuman kesel saja, di Indonesia kecil-kecil jadi Professor. Coba sidak Professor Matematika di Bumi Pertiwi ini, berapa ekor yang bisa narik 2^(1/3) itu.

  29. Yudi

    Saya Manusia Indonesia om Abas yang bercita sama seperti pak Jupri. Pengin Indonesia dikenal Dunia yang baik-baik yang anak bangsanya tidak bermental korupsi. Lha bagaimana tidak korupsi wong sedari SMP dijejali Matematika Korup. Lha ituh Rumus abc untuk ax^2+bx+c=0 yang berakar sama. Sudah tahu ada c nya, e rumus x nya disunat jadi x=-b/(2a). Cari dong rumus lain yang tetap nyertain nilai c, walaupun Determinannya nol. Mestinya kalian seneng lho saya cerewet kek giny. Saya kesel saja, di Indonesia kecil-kecil sudah jadi Professor. Coba sidak Professor Matematika di Bumi Pertiwi ini, berapa ekor yang bisa narik 2^(1/3) itu.

  30. Abas

    Saya faham maksud Pak Jupri, mohon maaf waktu itu saya hanya bermaksud menyenangkan @yudi saja, dan lupa kalau postingan ini dibaca banyak orang. Saya berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi guna memuluskan pesan utama kepedulian siapapun pemenang Pilpres mendatang dari dimunculkannya artikel “Budi Anduk Cawapres yes” ini. Tapi saya sempat membaca tentang pengurangan bertingkat yang disinggung @yudi itu, 5000 – 1945 – 2000 – 0.9999…..yang dia minta untuk dihitungkan tanpa menggunakan kalkulator. Mohon penjelasannya Pak Jupri, apakah pengurangan bertingkat itu tidak bisa dilakakun sebagaimana halnya penjumlahan bertingkat yang saya peroleh sejak jaman saya SD dulu.

  31. Yudi

    Anda benar om Abas, kalaupun pengurang 0.99999… itu direject, sampai sekarang saya belum bisa operasikan pengurangan bertingkat itu. Padahal kalau istri kita belanja di tukang sayur, mereka khan umumnya panjar duit duluan, taruhlah duapuluh ribu lalu ambil tempe 2 ribu, tahu 1.5 ribu, kerupuk seribu, e masih dapat kembalian. Makanya saya sharekan ke pak Jupri, siapa tahu kelak beliau bisa temukan cara ngurangkan bertingkat. Mau tanya pada siapa lagi, nanya ke Mendiknas? Pasti dicuekin khan.

  32. KangBoed

    hehehe.. kliyengan.. pusing.. *mabuk*.. kok pada pintar yaa ngitungnya.. ajarin dunk.. hehehe
    Salam Sayang..
    Salam Rindu untukmu.. 😆 :mrgreen: 😆

  33. Yudi

    @lambang. jangan merusak Kaidah Matematika yang sudah baku donk kalo hanya untuk menjawab apakah 1+1=0. Ya jelas tidak mungkin lah, lha wong ada ditambah ada kok sama dengan tidak ada. Kalo begini, saya bisa prediksi (ceilah kayak Soal Unas di Indonesia saja bisa diPrediksi,hehe) kelak kalau Budi Anduk beneran mendampingi pak SBY keberadaan beliau sama dengan tidak ada, begituh? Lagian akar 1 itu cuman +1 khan, kok pakai nyebutin yang -1 segala. Ndak tahu lagi kalau di alam maya. Begitu kan Pak Jupri.

  34. Yudi

    @KangBoed, jujur setelah ketemuan blog Bicara Matematika Yudi senang sekali. Karena baru membaca beberapa artikel saja saya langsung ngeh. Makanya saya getol tinggalkan komentar. Kadang saya tidak pede berangkat ke SMP tempat saya mengajar karena belum paham materi yang harus saya sampaikan ke siswa/i saya. Nah Pak Jupri membuka rahasia rumus cepat, saya jadi bersemangat. Coba anda simak cara beliau memberi tips cara ngitung a^3 – b^3 itu, bukan tidak mungkin kelak Al Jupri adalah Penelor rumus ABCD untuk ketiga akar Polinom Kubik Ax^3+Bx^2+Cx+D=0. Karena kalau berharap Professor Matematika yang menemukannya, mereka pasti akan berujar loh kami khan sudah mencapai Strata Keilmuan Tertinggi, beri kesempatan kami untuk beristirahat.

  35. Sori, OOT. Sengaja mampir ke sini, kali aja ada ulasan mengenai berita ini:
    Remaja 16 Tahun Pecahkan Teka-teki Matematika
    sumber:suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=65843
    ternyata belum sempat diulas, please bikin ulasannya dong…

  36. Halo2 semuanya, maap nih pak Yudi dan semuanya. Gibransyah yang dimaksud pada komentar ini bukanlah saya. Mungkin namanya saja yg mirip.

    Ini Profile saya:
    zona90.wordpress.com

    Maaf sy hanya rakjat jelata yg lg belajar matematika dr blog ini. Nah demikian klarifikasinya, semoga tidak ada salah faham diantara kita.

    @Pak Yudi
    Lain kali bila ingin berkomentar diklarifikasi dahulu dengan benar. Nanti bisa mencemarkan nama baik seseorang lho…

    trims

  37. Abas

    Ya ampun, ternyata korupsipun ada model matematikanya. Tapi kenapa sdr yudi tidak membuat blog matematika sendiri saja. Setelah saya baca-baca bagus-bagus lho masukan anda buat guru/dosen di Indonesia.

    peace……

  38. Yudi

    Kayak ndak tahu aza, tinggal nanya om gugel khan om Abas. Buat om/tante Gibransyah ampun in yudi dech….tidak ada maksud apa, cuma kidding aza, hihi.

  39. Anton

    Mohon maaf @yudi, barangkali yang anda salah ketik ya. Apa bukan pembuktian 1-1=0 yang anda tanyakan. Salam kenal buat semuanya.

  40. turmudi

    good everything is good

  41. tasmania

    jadi mas Jupri sering nonton Budi Anduk di tawa sutra ya? kok bisa? itu tontonan ga mencerdaskan lho…he..he..

  42. lutju djuga wawantjaranja hehehe 😀

  43. Ha ha ha dasar budi andukk kagak ada abisnye ngocol teruuusssss… mantap mas guyonannya he he

Leave a reply to Jelita Cancel reply